Malut Belum Miliki Road Map Pendidikan

DAMRUDDIN, S.Pd, M.Pd 8 September 2024

MALUKU UTARA, Suara Jelata – Sebagai sebuah provinsi yang usianya terbilang matang, Maluku Utara sampai saat ini ternyata belum memiliki road map atau peta jalan pendidikan. Padahal, road map ini menjadi penting, selain sebagai penuntun arah keberlangsungan pendidikan di Maluku Utara (Malut), juga sebagai pedoman bagi setiap pengambil kebijakan termasuk penyelenggara pendidikan.

Diwawancarai awak suarajelata.com, Sabtu (07/09/2024), Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Malut, Damrudin, S.Pd., M.Pd. mengatakan, Disdikbud dalam waktu dekat akan mengundang berbagai elemen untuk duduk bersama, meramu konsep pemikiran terkait pendidikan yang disesuaikan dengan kondisi kontemporer nasib pendidikan Malut saat ini. Mereka bisa berasal dari stakeholder pendidikan, akademisi, instansi vertikal, termasuk OPD terkait dan lainnya.

“Ini dalam rangka untuk mendesain peta jalan (road map) pendidikan di Malut. Jadi prosesnya tidak harus Dikbud sendiri yang melaksanakan. Intinya kita butuh keterlibatan pihak-pihak tersebut,” kata Damrudin.

Plt. Kadisdikbud Malut ini menyebutkan, sejak diberlakukan otonomisasi untuk Maluku Utara tahun 2001 dan status Malut saat itu resmi ditetapkan sebagai provinsi baru lepas dari Provinsi Maluku, seharusnya decision makers (pembuat keputusan/pengambil kebijakan) di bidang pendidikan saat itu sudah seharusnya menyusun road map pendidikan untuk Malut.

Ditanya terkait keterpurukan mutu pendidikan Malut saat ini sebagai penyebab dari belum adanya peta jalan pendidikan, Damrudin mengatakan, itu adalah salah satu faktor atau variabel penyebab. Banyak variabel lain yang turut melingkupinya.

“Ada variabel internal dan eksternal. Oleh karena bicara pendidikan akan juga bersentuhan dengan faktor-faktor di luar pendidikan itu sendiri,” ujarnya.

“Faktor-faktor internal itu dapat berupa faktor guru, kompetensi Kepsek, kompetensi pengawas termasuk orang-orang yang ada di dinas,” tambahnya.

Ia berharap, saat ini tidak harus lagi dalam konteks saling menyalahkan, tetapi bagaimana setiap elemen harus punya mindset untuk menyelamatkan nasib pendidikan.

Road map ini menurut Damrudin nantinya menjadi rujukan untuk pengambilan kebijakan di bidang pendidikan.

“Tahapannya kita memulai dengan membuat profil pendidikan di Malut. Ini juga dalam rangka menemukan dan menganalisa variabel-variabel kekurangan pendidikan,” tukasnya.

Dengan menemukan dan menganalisa variabel ketimpangan tersebut, selanjutnya akan disusun konsep kebijakan dalam rangka me-recovery ketimpangan tersebut. (Ateng)

Link Berita disini