MEMBUMIKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI MALUKU UTARA MELALUI GERAKAN MT-MSK-MPA

Ariffin, S.Pd., M.Si 22 Oktober 2022

DASAR HUKUM INOVASI Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 12 ayat 1 disebutkan bahwa pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan dalam suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

PERMASALAHAN Hasil kuesioner data kesiapan guru dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, dari 96 responden yang tersebar di 8 sekolah jenjang SMA (SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMAS IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim), diperoleh informasi bahwa 26% guru belum mengenal pembelajaran berdiferensiasi, 40,6% guru sudah mengenal pembelajaran berdiferensiasi, tetapi belum mengetahui substansi utamanya, terutama kebutuhan murid dan strategi pembelajaran berdiferensiasi, 18,8% sudah mengenal dan mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi tetapi belum menerapkannya di kelas, dan 14,6 % sudah mengenal, mengetahui substansi utama, dan sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.

Berdasarkan hasil kuesioner data kesiapan guru dengan 96 responden yang tersebar di 8 sekolah jenjang SMA di atas, maka diperoleh pemetaan permasalahan yang akan dicarikan solusinya, yaitu :

1. 66,6 % guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim belum memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi (26% guru yang belum mengenal pembelajaran berdiferensiasi dan 40,6% guru yang sudah mengenal pembelajaran berdiferensiasi, tetapi belum mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi).

2. 33,4 % guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim sudah memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi, tetapi belum mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar (18,8% guru yang sudah mengenal dan mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi tetapi belum menerapkannya di kelas serta 14,6 % guru yang sudah mengenal, mengetahui substansi utama, dan sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas)

3. Belum ada guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar.

ISU STRATEGIS

Sebagian besar pelaksanaan pembelajaran di kelas pada satuan pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara selama ini cenderung satu arah (pembelajaran berfokus pada guru), yaitu guru hanya menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik dan belum menunjukkan suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan belum memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik, oleh karena itu perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran yang berfokus dan berpihak kepada murid atau peserta didik yang dapat memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman siswa dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat, dan preferensi belajar siswa (Tomlinson, 1999).

Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk kebutuhan belajar individu setiap peserta didik (Tomlinson, 2000).

Dengan demikian, secara substansi, dapat dikatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang berpihak kepada murid atau peserta didik dengan menggunakan strategi pembelajaran (diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan/atau diferensaiasi produk) yang memperhatikan kebutuhan peserta didik (kesiapan belajar, minat belajar, dan/atau profil/gaya belajar peserta didik).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata membumikan adalah menanam atau menyimpan dalam tanah, arti kata membumikan lainnya adalah memasyarakatkan, dengan demikian maka makna membumikan pembelajaran berdiferensiasi di Maluku Utara adalah memasyarakatkan pembelajaran berdiferensiasi di Maluku Utara, selanjutnya 2 (dua) Kabupaten/ Kota, yaitu Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Timur dijadikan sebagai sasaran awal dalam memasyarakatkan pembelajaran berdiferensiasi di Maluku Utara.

Gerakan MT-MSK-MPA adalah gerakan memberi teladan, membangkitkan semangat kepedulian, dan mendorong pemberian apresiasi dalam pendampingan penerapan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dan dampaknya bagi satuan pendidikan.

METODE PEMBAHARUAN Upaya yang dilakukan sebelum dan sesudah inovasi daerah dengan judul “Membumikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Maluku Utara melalui gerakan MT-MSK-MPA” adalah :

A. Sebelum Inovasi :

1. melakukan supervisi pelaksanaan pembelajaran di kelas pada beberapa satuan pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, dan menemukan permasalahan guru dalam pelaksanaan pembelajaran masih cenderung satu arah (pembelajaran berfokus pada guru), yaitu guru hanya menjelaskan materi pembelajaran kepada peserta didik dan belum menunjukkan suasana belajar yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, dan belum memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik

2. melakukan tatap muka maya (vicon) dengan beberapa guru pada beberapa satuan pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara untuk berbagi pengetahuan tentang pembelajaran berdiferensiasi

3. membuat dan membagikan kuesioner guru tentang data kesiapan guru dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas melalui google form

4. menganalisis hasil kuesioner guru tentang data kesiapan guru dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas sebelum melakukan tatap muka atau kunjungan sekolah

5. melakukan tatap muka langsung atau kunjungan ke beberapa sekolah untuk mendampingi guru dalam upaya mengenal, mengetahui substansi utama, dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas

B. Sesudah Inovasi :

1. melakukan pemantauan untuk memastikan guru yang didampingi telah mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar dan sudah berhasil mendaftar sebagai peserta lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022

2. mengumpulkan data pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara yang sudah terdaftar sebagai peserta lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022, sekaligus mencari link video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai laporan untuk ditindaklanjuti, dengan harapan agar kepala dinas berkenan memberi apresiasi kepada pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara yang telah ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam ajang lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022, setidaknya dengan memberi piagam penghargaan

KEUNGGULAN DAN KEBARUAN

1. Pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru berubah menjadi pembelajaran yang berfokus dan berpihak kepada murid atau peserta didik yang dapat memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik

2. Guru yang belum termotivasi menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas berubah menjadi guru yang termotivasi menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

3. Guru yang belum termotivasi mengikuti ajang lomba guru tingkat nasional berubah menjadi guru yang termotivasi mengikuti ajang lomba “Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022”

TAHAPAN INOVASI

Untuk mencari solusi dari 3 (tiga) permasalahan di atas, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi, diantaranya adalah :

1. rentang kendali jarak wilayah kerja yang luas, karena saya diberi amanah menjadi pengawas sekolah untuk dua kabupaten/kota di wilayah kerja provinsi Maluku Utara, yaitu Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Timur

2. tidak meratanya kekuatan akses jaringan internet di wilayah kerja Kota Ternate dan Kabupaten Halmahera Timur

3. kurangnya semangat kepedulian guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi

4. kurangnya semangat kepedulian dan dorongan kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Maluku Utara dalam memberikan apresiasi kepada guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang berpartisipasi dalam ajang apresiasi guru dan tenaga kependidikan tingkat nasional.

Dalam upaya mengubah tantangan menjadi peluang, maka semangat kolaborasi, saling berbagi, saling mengisi, dan saling melengkapi di antara guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan unsur dinas pendidikan merupakan aset kekuatan yang bisa diandalkan dalam upaya mencapai tujuan praktik baik ini, yaitu mencari solusi dari 3 (tiga) permasalahan di atas.

Untuk menghadapi tantangan dan untuk mencapai tujuan inovasi praktik baik ini, yaitu mencari solusi dari 3 (tiga) permasalahan di atas, maka aksi yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. berkoordinasi dan berkonsultasi dengan kepala bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara pada tanggal 3 Oktober 2022

2. berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Humas Jarkom Malut dan Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara pada tanggal 3 Oktober 2022

3. berkoordinasi dengan 4 (empat) kepala sekolah jenjang SMA di Kota Ternate dan 4 (empat) kepala sekolah jenjang SMA di Kabupaten Halmahera Timur pada tanggal 4 Oktober 2022

4. membentuk WA Grup TP-Berdiferensiasi-Malut yang anggotanya adalah saya selaku pengawas sekolah, unsur dinas diwakili oleh Humas Jarkom Malut, kepala sekolah, perwakilan guru di Kota Ternate (SMAN 1, SMAN 4, SMAN 8, dan SMAIT Nurul Hasan Kota Ternate), dan perwakilan guru di Kabupaten Halmahera Timur (SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, dan SMAN 9 Halmahera Timur) pada tanggal 5 Oktober 2022

5. melakukan tatap muka maya (vicon) berbagi pengetahuan tentang pembelajaran berdiferensiasi pada tanggal 6 Oktober 2022

6. membuat dan membagikan kuesioner guru tentang data kesiapan guru dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas melalui google form pada tanggal 9 Oktober 2022

7. menganalisis hasil kuesioner guru tentang data kesiapan guru dalam upaya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dalam rentang waktu antara tanggal 10 s.d. 12 Oktober 2022 sebelum melakukan tatap muka langsung atau kunjungan sekolah

8. melakukan tatap muka langsung atau kunjungan ke sekolah dalam rentang waktu antara tanggal 13 s.d. 19 Oktober 2022 untuk mendampingi guru dalam upaya mengenal, mengetahui substansi utama, dan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, yang pada akhirnya diharapkan agar ada produk berupa video hasil praktik baik yang dipublikasikan di YouTube, dan diharapkan juga ada perwakilan guru di provinsi Maluku Utara yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022

9. melakukan pemantauan pada rentang waktu antara tanggal 20 s.d. 22 Oktober 2022 untuk memastikan guru yang didampingi telah mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar dan sudah berhasil mendaftar sebagai peserta lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022

10. Pada rentang waktu antara tanggal 23 Oktober s.d. 24 November 2022, mengumpulkan data pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara yang sudah terdaftar sebagai peserta lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022, sekaligus mencari link video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar untuk disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara melalui Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan sebagai laporan untuk ditindaklanjuti, dengan harapan agar kepala dinas berkenan memberi apresiasi kepada pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru di wilayah kerja Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara yang telah ikut berpartisipasi sebagai peserta dalam ajang lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022, setidaknya dengan memberi piagam penghargaan pada Hari Guru Nasional tanggal 25 November 2022.

Strategi yang digunakan kepada 26% guru yang belum mengenal pembelajaran berdiferensiasi dan 40,6% guru yang sudah mengenal pembelajaran berdiferensiasi, tetapi belum mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi adalah melakukan pendampingan untuk mengenal dan mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi dengan cara :

1. menjelaskan substansi utama pembelajaran berdiferensiasi, terutama kebutuhan murid dan strategi pembelajaran berdiferensiasi

2. mengerjakan lembar kerja “Pemetaan Kebutuhan Belajar berdasarkan Kesiapan Belajar”

3. mengerjakan lembar kerja “Pemetaan Kebutuhan Belajar berdasarkan Minat”

4. mengerjakan lembar kerja “Pemetaan Kebutuhan Belajar berdasarkan Profil/Gaya Belajar”

Strategi yang digunakan kepada 18,8% guru yang sudah mengenal dan mengetahui substansi utama pembelajaran berdiferensiasi tetapi belum menerapkannya di kelas dengan cara :

1. membuat lembar kerja untuk diferensiasi konten

2. membuat bahan presentasi untuk diferensiasi proses

3. memotivasi murid agar bisa membuat dan menyelesaikan tugas dengan produk yang bervariasi untuk diferensiasi produk

4. memberi teladan, membangkitkan semangat kepedulian, dan mendorong pemberian apresiasi agar ada produk berupa video hasil praktik baik yang dipublikasikan di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar, dan diharapkan juga ada perwakilan guru di provinsi Maluku Utara yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022 Strategi yang digunakan kepada 14,6 % guru yang sudah mengenal, mengetahui substansi utama, dan sudah menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas dengan cara :

1. membuat naskah untuk video penerapan pembelajaran berdiferensiasi

2. membuat video penerapan pembelajaran berdiferensiasi (durasi 5-10 menit tanpa musik latar)

3. memberi teladan, membangkitkan semangat kepedulian, dan mendorong pemberian apresiasi agar ada produk berupa video hasil praktik baik yang dipublikasikan di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar, dan diharapkan juga ada perwakilan guru di provinsi Maluku Utara yang bisa ikut berpartisipasi dalam ajang lomba apresiasi guru dan tenaga kependidikan inspiratif tingkat nasional tahun 2022

TUJUAN INOVASI DAERAH

Tujuan inovasi daerah dengan judul “Membumikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Maluku Utara melalui gerakan MT-MSK-MPA” adalah :

1. Menurunkan persentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang belum memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi

2. Meningkatkan persentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang sudah memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi, tetapi belum mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

3. Meningkatkan presentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang sudah berhasil mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

MANFAAT YANG DIPEROLEH

Manfaat yang diperoleh dari inovasi daerah dengan judul “Membumikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Maluku Utara melalui gerakan MT-MSK-MPA” adalah :

1. Bagi guru, inovasi ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kepedulian untuk mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

2. Bagi kepala sekolah, inovasi ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kepedulian untuk mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam melaksanakan peran kepemimpinan pembelajaran untuk penerapan pembelajaran berdiferensiasi di satuan pendidikan” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

3. Bagi pengawas sekolah, inovasi ini diharapkan dapat membangkitkan semangat kepedulian untuk mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam melaksanakan pendampingan dan pembimbingan penerapan pembelajaran berdiferensiasi di satuan pendidikan” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar

4. Bagi pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru, inovasi ini diharapkan juga dapat memberi teladan untuk ikut berpartisipasi dalam ajang lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022

5. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, inovasi ini diharapkan dapat memberi teladan, membangkitkan semangat kepedulian, dan mendorong pemberian apresiasi kepada pengawas sekolah, kepala sekolah, dan guru yang ikut berpartisipasi dalam ajang lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022, setidaknya dengan memberi piagam penghargaan.

HASIL INOVASI

Hasil inovasi daerah dengan judul “Membumikan Pembelajaran Berdiferensiasi di Maluku Utara melalui gerakan MT-MSK-MPA” adalah :

1. Menurunnya persentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang belum memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi dari 66,6 % menjadi 0% atau dengan kata lain, sudah tidak ada guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang tidak memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi

2. Meningkatnya persentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang sudah memahami substansi utama pembelajaran berdiferensiasi, walau belum termotivasi untuk mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar dari 33,4% menjadi 93,75%

3. Meningkatnya presentasi guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang sudah berhasil mempublikasikan “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas” di YouTube atau di Platform Merdeka Mengajar dari 0% (belum ada) menjadi sudah ada 6,25% guru di SMAN 1 Kota Ternate, SMAN 4 Kota Ternate, SMAN 8 Kota Ternate, SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate, SMAN 1 Haltim, SMAN 2 Haltim, SMAN 3 Haltim, dan SMAN 9 Haltim yang mempublikasikan di YouTube “video hasil praktik baiknya dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas

4. Ada 1 pengawas sekolah, 1 kepala sekolah, dan 7 guru di Provinsi Maluku Utara yang telah memberi teladan ikut berpartisipasi dalam ajang lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022 :

(1) Bapak Ariffin (Pengawas Dikmen Prov. Maluku Utara) Kategori Pengawas Sekolah Pendampingan dan Pembinaan Penerapan Pembelajaran Berfiferensiasi Link Produk Video di YouTube : disini

(2) Ibu Fanny (Kepala SMPLB Negeri Ternate) Kategori Kepala Sekolah sebagai Pemimpin Pembelajaran dalam upaya penerapan pembelajaran berdiferensiasi Link Produk Video di YouTube : disini

(3) Ibu Sri Purnayanti (Guru SMA IT Nurul Hasan Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(4) Ibu Muhani Marwa (Guru SMAN 1 Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(5) Ibu Miftakhul khasanah (Guru SMAN 8 Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(6) Ibu Santi Evaria (Guru SMAN 4 Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(7) Ibu Dewi Mandasari (Guru SMAN 4 Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(8) Bapak Ahmar Malawe (Guru SMK Negeri 1 Kota Ternate) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

(9) Bapak Mustafa (Guru SMAN 2 Haltim) Kategori Guru dalam Penerapan Pembelajaran di Kelas Link Produk Video di YouTube : disini

5. Pada momen Hari Guru Nasional pada tanggal 25 November 2022, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara telah memberikan apresiasi berupa pemberian piagam penghargaan kepada 1 pengawas sekolah, 1 kepala sekolah, dan 7 guru yang telah ikut berpartisipasi dalam ajang lomba Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2022.

Catatan Penting :

Waktu Uji Coba Inovasi Daerah : 6 Oktober 2022

Waktu Penerapan Inovasi Daerah : 22 Oktober 2022